curug cikaso yang indah

Blog Widget by LinkWithin

Curug Cikaso sebenarnya bernama Curug Luhur, mengalir dari anak sungai Cikaso yang bernama Cicurug. Tapi oleh kebanyakan orang, curug ini lebih dikenal dengan nama Curug Cikaso. Curug Cikaso terbentuk dari tiga titik air terjun yang berdampingan dalam satu lokasi dengan di bagian bawahnya terdapat kolam dengan warna
airnya hijau kebiru-biruan. Kedua titik air terjun dapat terlihat dengan jelas sedangkan yang satu agak tersembunyi dengan tebing yang menghadap ke timur. Curug ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter.

Berkunjung ke Curug Cikaso sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bias sinar matahari yang baru terbit akan tercipta dengan jelas dari butir-butir halus cipratan air terjun. Sebaiknya menggunakan jasa pemandu yang tersedia agar tidak tersesat karena untuk menuju lokasi curug ini tidak ada petunjuk jalan. Biaya jasa pemandu berkisar Rp 50000 - 70000.

Di kawasan ini juga terdapat curug yang lain yaitu Curug Cigangsa yang berjarak tempuh ± 30 menit atau sekitar 10 km.


ila kita sedang dalam perjalanan wisata menuju ke Ujung Genteng, kita akan melewati sebuah obyek wisata yang menarik yaitu Curug (air terjun) Cikaso. Obyek wisata ini tidak nampak dari jalan raya dan juga belum memiliki akses jalan untuk menuju kesana. Jalan yang biasa dilewati untuk menuju obyek wisata ini melewati beberapa bidang tanah pribadi milik penduduk setempat, hal inilah yang membuat curug Cikaso kurang begitu banyak pengunjungnya. Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, maka pemerintah daerah mau tidak mau harus melakukan upaya pembebasan lahan semata-mata untuk membuat jalan yang memadai menuju curug Cikaso.
Untuk menuju lokasi curug dapat ditempuh dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan jalan darat, kendala yang dihadapi dengan cara ini adalah kita tidak dapat menuju lokasi dengan menggunakan kendaraan bermotor apalagi kendaraan roda empat. Jalan darat yang ada berupa jalan kecil yang melewati tanah-tanah huma (ladang) milik penduduk. Ini berarti kita harus meninggalkan kendaraan yang kita gunakan untuk kemudian berjalan kaki menuju lokasi curug.

Cara yang kedua adalah dengan menyewa perahu yang disediakan oleh penduduk setempat. Cara inilah yang lebih banyak digunakan oleh wisatawan yang berniat mengunjungi curug Cikaso. Cara inipun membuat kita harus meninggalkan kendaraan yang kita gunakan, akan tetapi cara ini jauh lebih menyenangkan karena sepanjang perjalanan menyusuri sungai Cikaso menuju lokasi curug melewati tempat-tempat yang memiliki pemandangan yang begitu indah (mirip Grand Canyon).
Curug Cikaso sendiri adalah sebuah curug yang unik karena memiliki tiga air terjun. Mengunjungi curug ini berarti kita akan melihat tiga air terjun sekaligus. Dianjurkan untuk mengunjungi curug Cikaso pada saat musim penghujan, karena pada saat inilah keindahan dan keunikan curug Cikaso dapat kita saksikan.


Kabupaten Sukabumi terkenal kaya dengan wisata alamnya. Mulai dari pantai hingga pegunungannya. Salah satu wisata alam yang mulai dikelola dengan baik adalah Curug Cikaso. Air terjun dengan ketinggian hampir 80 meter ini terdiri dari 3 air terjun dan lebar tebingnya hampir 100 meter.
Curug Cikaso berada di kampung Ciniti, kelurahan Cibitung, kecamatan Cibitung – Jampang Kulon. Untuk mencapainya selain berjalan kaki menyusuri pematang sawah, dapat juga dicapai dengan naik perahu motor. Biasanya para tamu setelah melapor ke loket tiket masuk, langsung disodorkan 2 buah tiket yaitu tiket masuk sebesar Rp 2.000,- per orang dan satu paket perahu motor sebesar Rp 80.000,- untuk pergi pulang. Satu perahu berkapasitas maksimal 10 orang. Perahu motor tersebut akan menunggu para pengunjung selama 3 jam.
Setelah membayar tiket masuk, pengunjung langsung naik perahu yang sudah siap di bantaran sungai. Kemudian perahu langsung berjalan melewati sungai Cikaso selama 5 menit lalu masuk ke anak sungai Cikaso yang dialiri air dari air terjun. Kemudian pengunjung diturunkan di bantaran sungai dan masuk ke dalam area air terjun. Dari jauh sudah terdengar deburan limpahan air yang terjun dari ketinggian. Sebentar saja berjalan, terpampanglah lukisan alam nan cantik.

Air terjun Cikaso terbentang nan megah dengan deburan airnya yang berwarna putih melewati 3 buah air terjunnya. Dihiasi bebatuan besar di kiri dan kanannya serta pepohonan menambah keasrian alam curug ini. Masing-masing air terjun mempunyai nama masing. Yang kiri bernama Curug Asepan, tengah bernama Curug Meong dan kanan bernama Curug Aki.
Di sana sudah terdapat 4 buah warung makan, 1 buah warung souvenir yang menjual kaos- kaos bertuliskan dan bergambar Curug Cikaso serta dua buah toilet. Para pengunjung banyak yang asik berfoto ria sambil berenang atau sekedar main air sambil duduk di bebatuan. Tidak sedikit remaja yang berani berenang di pinggiran air terjun untuk sekedar mencapai batu – batu besar.
Sayang masih banyak, keindahan curug ini agak terganggu dengan banyaknya sampah-sampah yang terkumpul di pinggiran air terjun. Belum lagi sampah-sampah yang dibawa pengunjung di area sekitar warung-warung. Apalagi tidak nampak satu tempat sampah pun disediakan di sana. Peringatan soal keamanan juga belum ada, hingga banyak pengunjung yang asyik berenang tanpa memikirkan keselamatan diri sendiri. Padahal tumpahan air terjun ini, kabarnya membentuk jeram yang kuat dan dasar sungai mencapai kedalaman 30 meter. Mungkin sebaiknya diberi pembatas daerah aman di sekitar air terjun agar resiko kecelakaan bagi pengununjung dapat diminimalisir.
Menurut petugas dari Perpeci, Persatuan Pemuda Cikaso yang bertugas mengelola obyek wisata ini, sampah-sampah tersebut merupakan limpahan dari bagian hulu dari air terjun ini yangterbawa saat hujan besar dan banjir. Memang diadakan pembersihan secara berkala, namun tenaga petugas yang ada sangat terbatas. Selain mengelola Curug Cikaso, masih ada pula obyek wisata alam lainnya di sekitar curug ini. Curug Calem dan Curug Cikatomas, Jeram Seungkeu, Gua Aul dan muara serta pantai Cikaso. Perjalan menuju muara dan Pantai Cikaso menggunakan 1 jam. Biasanya wisatawan yang datang juga ditawarkan paket sebesar Rp 350.000,- untuk sekali perjalanan pergi pulang ke curug dan muara serta Pantai Cikaso.
Curug Cikaso sebenarnya bernama Curug Ciniti, sesuai nama kampung wilayah tersebut, namun karena melewati aliran sungai Cikaso, maka masyarakat lebih banyak menyebutnya dengan nama Curug Cikaso.
Pengemasan wisata air terjun ini sangatlah menarik, mulai dari naik perahu sampai menikmati keindahan air terjunnya. Tinggal bagaimana menjaga kebersihan dan kenyamanannya. Hal itu tidak hanya tanggung jawab pengelola dan pemda setempat tetapi juga diperlukan kesadaran para wisatawan yang datang, sehingga keindahan Air terjun ini dapat terjaga dan tetap lestari.
Lokasi

Terletak di antara Jampang Kulon dan Surade tepatnya di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.

Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Surade,Kabupaten Sukabumi.

Peta dan Koordinat GPS: 7° 21' 40.13" S 106° 37' 3.88" E

Aksesbilitas

Berjarak tempuh sekitar +/- 70 km dari Palabuhanratu. atau 200 km dari Jakarta dengan waktu tempuh sekitar 6-7 jam waktu perjalanan. Umumnya perjalanan menuju Curug Cikaso diawali dari kota kecil Surade yang memakan waktu tempuh sekitar setengah jam (berjarak tempuh sekitar 12 km) hingga tiba di pertigaan Jalan Cikaso dengan kondisi jalan yang berliku dan baik, namun di akhir perjalanan akan ditemui kondisi jalan mulai berbatu.

Bagi yang menggunakan kendaraan umum dapat naik angkot dari kota Surade dengan rute Surade - Cikaso. Tarif angkot ini Rp 6000 per orang. Turun di Jalan Raya Cikaso, di simpang tiga menuju curug.

Dari Simpang tiga ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 2 km menuju lokasi melewati pematang sawah dan ladang penduduk. Atau juga bisa menumpang truk pasir yang biasa lewat menuju curug ini. Selain itu dapat juga menggunakan sampan dengan menyusuri sungai Cikaso. Sampan ini banyak tersedia di sekitar Jembatan Cikaso. Waktu tempuh sekitar 15 menit dari warung dekat pertigaan atau persimpangan jalan menuju Curug Cikaso dan Curug Cigangsa. Harga sewa sampan sekitar Rp. 70.000/sampan (untuk 12 penumpang). Setelah sampai di dekat tepian daratan menuju curug, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 100 m hingga tiba di lokasi curug.

Tiket dan parkir

Tiket masuk adalah Rp 2000 per orang
Sumber :http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5757975897734965719


About The Author:

Penulis: M.Joko Lukito
Mari budayakan berkomentar baik berupa Kritik, Saran, maupun Pertanyaan untuk menjadikan blog ini lebih baik ke depannya. Copy-Paste artikel M.Joko Lukito Di ijinkan, tapi URL sumbernya disertakan.
Terima Kasih.. Follow me on Twitter Di Sini Add me on Facebook Di Sini.

0 komentar:

mengatakan...

KomentarImage Silahkan Menuliskan Komentar Anda pada opsi Google/Blogger Untuk Anda yang memiliki Akun Google/Blogger.

Silahkan Pilih Account yang sesuai dengan Blog/Website anda Dan Jika Anda Tidak Memiliki Account Apapun Maka Pilihlah Komentator Sebagai Anonymous...Terima Kasih.